Minggu, 17 April 2011

KERETA API TERAKHIR

REVIEW :

Judul : KERETA API TERAKHIR
Produksi : PPFN (Pusat Produksi Film Negara) dan PJKA (kini PTKAI)
Tahun : 1981
Durasi : +/- 170 menit
Sutradara : Moechtar Soemodimedjo
Skenario : Moechtar Soemodimedjo
Cerita : Pandir Kelana
Produser : G. Dwipayana

PEMERAN :
Letnan Firman : Pupung Harris
Sersan Tobing : Bangun Sugito (Gito Rollies)
Kondektur Bronto : Deddy Sutomo
Letnan Sudadi : Rizawan Gayo
Kapten Pujo : Doddy Sukma
Darbo Husodo : WD Mochtar
Ibu Darbo Husodo : Sofia WD
Sastro Hutomo : Amran S. Mouna
Ibu Sastro Hutomo : Marlia Hardi
Retno Widuri : Yana Fachriana
Retno Windarti : Yannie Fachriani
Kolonel Gatot Soebroto : Soendjoto Adibroto
Kolonel Cokronegoro : HIM Damsyik
Kapten Syafei : Zainuddin Idris
Mandor Jalur : Imran Pangeran
Masinis : Ramli Ivar
KS. Tugu : Boedy SR
KS. Purwokerto : Bur Simatupang
KS. Kebasen : Harris Sudarsono
KS. Kroya : R. Katri
KS. Sumpiuh : Heru Mulyadi
Willy Parengkuan : Budi Moealam
Pengawal Dokumen : Cokro Budiman
Pemilik Warung : Wolly Sutinah (Mak Uwo)
Opsir Jepang : Kunihiro Ishii
LASWI : Hetty Koesnandar, Astiti

serta Segenap Warga Purwokerto, Kebasen, Kroya, Sumpiuh, Ijo, Yogyakarta.


ALUR CERITA :

Sebuah kisah dengan latar belakang gagalnya Perjanjian Linggarjati,dengan pendekatan sikap romantis baik terhadap kepahlawanan, maupun kisah cinta dibaliknya.

Markas Besar tentara di Yogya memutuskan untuk menarik semua kereta api yang ke Yogya, karena merupakan angkut penting untuk transportasi. Untuk itu menugaskan Letnan Sudadi (Rizawan Gayo), Letnan Firman (Pupung Harris) dan Sersan Tobing (Bangun Sugito) kerjasama dengan Kol. Gatot Subroto (Sundjoto Adibroto) untuk mengawal semua kereta yang akan diberangkatkan dari stasiun Purwokerto.

Sudadi mengawal kereta yang pertama, Firman dan Tobing mengawal kereta terakhir yang penuh hambatan. Digambarkan pengungsi yang memadati kereta, serangan-serangan Belanda dll. Kondektur Bronto (Deddy Sutomo) merupakan pahlawan pegawai kereta api. Diselipkan kisah cinta antara Firman dan dua Retno yang ternyata merupakan gadis kembar.


CUPLIKAN NARASI :

Proklamasi 17 Agustus 1945 lahir sebagai puncak dari sejarah perjuangan kemerdekaan yang telah dirintis oleh pejuang-pejuang yang tidak kenal menyerah. Tapi alam kemerdekaan yang dari belenggu penjajah yang baru saja dikecap oleh bangsa Indonesi mendadak meredup.

Bangsa Indonesia serentak bangkit karena diusik oleh munculnya Pasukan NICA-Belanda yang membonceng pasukan sekutu. Kedatangan Pasukan NICA - Belanda itu bertujuan menegakkan kembali penjajahan Belanda di Indonesia.

Perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia berlangsung terus, korban berjatuhan dari kedua belah pihak sampai saat kedua pemerintah bertemu di meja perundingan di Linggarjati di selatan Kota Cirebon. Persetujuan Linggarjati antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Belanda telah ditandatangani pada tanggal 20 Maret 1947, Namun hubungan antara kedua Negara ini tidaklah lebih baik karena pebedaan tafsir tentang pasal-pasal tertentu dalam naskah persetujuan itu.

Republik Indonesia beranggapan masih tetap sebagai Negara Berdaulat penuh, sebaliknya kerajaan Belanda beranggapan dengan disetujuinya perjanjian Linggarjati tersebut maka Republik Indonesia tidak lagi merupakan Negara yang Berdaulat. Hanya kerajaan Belanda yang berkuasa atas wilayah Indonesia sampai terbentuknya Negara Indonesia Serikat.

Pada tanggal 20 Juli 1947 Pemerintah Kerajaan Belanda menganggap dirinya tidak lagi terikat oleh Perjanjian Linggarjati dan akan mengambil tindakan Republik Indonesia. Menghadapi ancaman ini, Republik Indonesia tidak gentar, Tentara dan Rakyat telah menyatu, Siap Untuk Perang !!

Dengan genderang Perang : MERDEKA ATAU MATI, Tentara dan rakyat Indonesia menyatu terjun ke Peperangan. Perang mempertahankan Kemerdekaan melawan tentara pendudukan Belanda. Perang yang merupakan ujian yang kesekian kalinya bagi kesatuan bangsa maupun dunia internasional bahwa Republik Indonesia tidak dapat dihancurkan !!!

LINK DOWNLOAD :

PART 01
PART 02
PART 03
PART 04
PART 05
PART 06
PART 07
PART 08
PART 09
PART 10
PART 11
PART 12
PART 13
PART 14

Semoga bermanfaat dan menambah kecintaan kita terhadap tanah air dan kereta api

Tidak ada komentar:

Posting Komentar